Buah belimbing dalam bahasa Inggris disebut star fruit, sedangkan dalam bahasa latin disebut Averrhoa carambola. Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah tropis dengan warna buah umumnya berwarna kuning keemasan dengan rasa yang manis dan berbentuk seperti bintang.
Buah belimbing berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Buah ini telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Jadi, untuk mendapatkan buah belimbing ini sangat mudah dan telah banyak di jual dipasaran.
Buah belimbing tidak hanya memiliki bentuk khas dan rasa yang manis, namun memiliki kandungan dan manfaatnya bagi kesehatan kita. Begitu juga dengan bahanya dari buah ini bagi kesehatan. Jadi, pahami terlebih dahulu apa yang kita konsumsi, karena untuk hidup sehat tidak mudah dan tidaklah murah. Mari kita Kenali dari buah yang unik dan khas ini!
Belimbing merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh. Kaya akan antioksidan alami, magneesium, potasium, fosfor, B-karoten, serta L-askorbat atau vitamin C, dan vitamin A.
Selain kandungannya, bahaya dari buah belimbing yang perlu anda ketahui adalah asam oksalat dan karamboxin. Asam oksolat merupakan racun yang berbahaya bagi penderita ginjal. Apabila kita mengonsumsi buah belimbing terlalu banyak, maka kandungan asam oksalat akan menumpuk pada tubuh karena ginjal yang terganggu tidak dapat membuangnya dari tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan keracunan yang barakibat fatal pada penderita gangguan ginjal dengan kadar ureum yang tinggi dalam darah. Keracuanan karena buah ini bagi penderita ginjal yang berupa cegukan, kebingungan mental, gangguan kesadaran, dan muntah.
Sifat antioksidan
Daging buahnya yang renyah dan mengandung banyak air diketahui memiliki kandungan antioksidan tinggi yang secara efisien menangkal radikal bebas. Kandungan ini juga membantu dalam pengobatan hipoglikemik dan hipokolesterolemia. Kandungan antioksidan seperti zat besi, seng, dan mangan dalam buah belimbing turut memperkuat sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi buah ini dapat membantu menghilangkan racun dari tubuh, membantu sistem kekebalan tubuh dalam menjaga dari risiko terkena kanker.
Sumber serat yang tidak larut dalam air
Buah belimbing mengandung kurang lebih 60% selulosa, 27% hemiselulosa, dan 13% pektin. Ini merupakan pecahan serat yang tidak larut dalam air. Kandungan seerat dengan jumlah tinggi dalam buah belimbing membantu penyerapan glukosa dan memperlambat difusi glukosa ke dalam aliran darah. hal ini membantu mengndalikan kadar glukosa dalam darah. Serat juga memudahkan dalam menurutnkan kadar kolesterol total dalam tubuh selan mengndung efek hipoglikemik. Mengkonsumsi buah belimbing baik dalam bentuk jus atau smoothie bisa membantu menghilangkan lemak melalui kotoran, dengan demikian menurunkan resiko penyakit kardovaskular. Ekstrak buah beelimbing juga dilaporkan memiliki aktivitas antitumor otak selektif.
Efek Penurun Kolestrol
Asupan nutrisi pada buah ini juga menunjukkan efek penurunan kolesterol, karena bisa meningkatkan pembuangan kolestrol, lipid, dan asam empedu melalui kotoran.
Membantu proses penyembuhan
Studi fitokimia dan farmakologi menunjukkan bahwa efek daun, akar, dan buah belimbing mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin sebagai antioksidan yang berkhasiat untuk proses penyembuhan.
Anti-inflamasi dan antimikroba
Aktiitas anti-inflamasi dari kandungan etanol dalam buah belimbing membantu meringankan kondisi peradangan kulit seperti eksim. Beberapa kandungan lainnya juga diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Bacillus cereus. Selain sumber makanan, buah belimbing dianggap sebagai tumbuhan herbal di banyak wilayah di Brazil, Tiongkok, India, Malaysia, serta di Taiwan. Buah ini banyak digunakan sebagai obat untuk demam, sakit tenggorokan, batuk, asma, sakit kepala kronis, dan radang kulit.
Anti-ulkus atau tukak
Secara tradisonal, buah belimbing digunakan untuk meringankan masalah perut seperti maag. Ekstrak daun dan buah belimbing diketahui memiliki sifat anti-ulkus karena mengandung terpenoid, flavonoid, dan lendir. Kandungan lendir dalam buah belimbing menyediakan lapisan pada mukosa gastrointestinal, sehingga membantu menghindari kerusakan akibat gastritis.
Buah belimbing yang matang membantu mengatasi gangguan pencernaan. Buah ini juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan, bersifat diuretik, antidiare, dan penurun panas. Ekstrak yang diperoleh melalui daun tanaman belimbing juga telah digunakan dalam pengobatan diabetes. Selain itu, kandungan ekstrak buah belimbing memiliki efek pencegahan terhadap kankere hati pada studi dengan percobaan pada hewan. Perlu diingat, efek pengobatan dan khasiat yang disebutkan di atas adalah meenurut pengobatan herbal. Penentuan dosis aman dan penggunaan yang tepat dari ekstrak buah belimbing untuk mengobati penyakit masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Kandungan nutrisi dan manfaat buah belimbing bagi kesehatan tubuh memang tidak diragukan laig, namun begitu, ada kandungan dalam buah ini yang juga harus anda waspadai. Tingginya kandungan asam oksalat dan karamboxin pada buah belimbing dapat memberi efek buruk pada penderita gagal ginjal kronis. Pasien gagal ginjal kronis memiliki tingkat kematian yang tinggi setelah mengonsumsi buah ini. Untuk itu, bagi anda dengan kondisi medis tertentu, dianjurkan untuk mengonsumsi ke dokter jika akan mengonsumsi buah belimbing.
Sebelum mengkonsumsi sesuatu ada baiknya diketahui dulu manfaat dan kandungan serta bahayanya dari apa yang kita konsumsi sebelum hal buruk yang menimpa kita. Sedikit banyaknya informasi yang saya bagikan ini mudah-mudahan bermanfaat bagi anda. Terima Kasih telah berkunjung di blog sederhana ini.
Kandungan dan Bahayanya Buah Belimbing serta Manfaatnya Bagi Kesehatan
Reviewed by Unknown
on
May 26, 2018
Rating:
Semangat boss ku
ReplyDelete